DERBY ROMERO

ALWAYS DERBY ROMERO

Selasa, 21 September 2010

Rangkai Puzzle dan Menangkan Seorang Teman atau Cinta





Sadar atau tidak, dalam membina hubungan dengan teman, kita juga sering mengalami hal yang sama seperti kita bermain puzzle. Mengapa demikian ?
            Pada saat pertama kali kita bertemu dengan seorang teman dan berkenalan, ada kalanya kita cepat sekali akrab dan menjadi teman baik. Namun ada kalanya kita merasa ada jarak sehingga hubungn yang terjalin biasa-biasa saja. Hal ini bisa terjadi karena pada saat kita berkenalan dengan seseorang, kita menemukan banyak kecocokan sehingga kita merasa nyaman dan mudah akrab dengannya. Namun apabila banyak terjadi ketidaksesuaian, kita akan sulit  mengakrabkan diri.
            Hal ini juga berlaku dalam permainan puzzle, di mana kita harus menemukan dua buah potongan puzzle yang saling bersesuaian agar dapat menyatu.  Dan apabila telah berhasil menyatukan kedua p otongan puzzle tersebut, kita har us kembali mencocokan dan menyatukan potongan-potongan puzzle lainnya yang saling )bersesuaian hingga menjadi satu kesatuan.
            Demikian pula halnya dalam menjalin persahabatan atau cinta, kita harus saling menyesuaikan diri dan saling menghargai perbedaan-perbedaan yang ada sehingga kita dapat lebih mengakrabkan diri satu dengan yang lain. Dan apabila kita berhasil menemukan kecocokan dalam banyak hal dengan teman atau kekasih kita sehingga dapat saling melengkapi, itu artinya kita telah berhasil menyusun seluruh rangkaian puzzle .Dan  kita telah berhasil memenangkan sebuah persahabatan atau cinta.
            Setelah kita berhasilkan merampungkan seluruh puzzle, kita sebaiknya membingkai puzzle tersebut agar tidak hancur berantakan seandainya kita dengan tidak sengaja menginjaknya sehingga ter urai kembali. Belum lagi jika sampai satu potongan puzzle hilang, tentu kita tidak akan dapat merampungkan kembali puzzle tersebut. Suatu pekerjaan yang sulit dan membutuhkan waktu  yang cukup lama untuk di rampungkan, namun sangat mudah dihancurkan dalam waktu sekejap.
            Begitu pula halnya memenangkan sebuah persahabatan atau cinta. Bukan suatu pekerjaan yang mudah kita lakukan sehingga apabila kita telah berhasil memenangkannya, kita harus berusaha memeliharanya. Karena persahabatan atau cinta yang telah kita menangkan akan dapat retak dan sirna dengan begitu saja seandainya suatu saat kita melakukan kesalahan dan terjaadi pertengkaran dengannya.
            Untuk membangun persahabatan atau cinta yang telah retak kadangkala kita memulai suatu persahabatan ataiu cinta baru terutama apabila ada “potongan puzzle yang hilang” (baca : sakit hat)
            Oleh karena memliharanya persahabatan atau cinta kadang lebih sulit daripada memenagkannya, peliharalah dengan baik persahabatan atau cinta yang kita miliki saat ini.

Kita bukan ( tidak sama dengan ) orang lain WE ARE NOT OTHERS


Kita bukan ( tidak sama dengan ) orang lain
WE ARE NOT OTHERS
           
           
If others fail,
                                    If doesn’t mean we’ll also fail,
                                    If other spend longer time to solve a problem,
                                    If doesn’t mean we’ll spend the same amount of time


                                    We should believe that,
                                    We may do what other people can’t do,
                                    We may finish faster than others,
                                    We may achieve succes in difficult times,
                                    We may catch a chance in the middle of critics













          Pernakah kita berkeluh kesah kepada diri kita sendiri “ Mengapa orang tua kita tidak sebaik orang tua teman kita, tidak bisa mengerti akan keinginan dan perasaan kita”? Jika pernah coba kita ingat - ingat kembali akan niali – nilai positif dan kebaikan – kebaikan orang tua kita serta hal-hal lain yang tidak dimiliki oleh orang tua teman kita.
          Satu hal yang pasti dimiliki oleh orang tua pada umumnya kepada anak-anaknya adalah kasih sayang yang tulus. Namun mungkin yang membuat seorang anak-anaknya adalah kasih sayang yang tulus. Namun mungkin yang membuat seorang anak kadangkala merasa orang tuanya tidak sebaik orang tua temannya adalah karena setiap orang tua memiliki cara yang berbeda untuk mengungkap kasih sayangnya kepada anak-anaknya.
          Sebalknya, apabila kita sebagai orang tua pernahkah kita mengandaikan anak kita seperti anak orang lain yang bisa membanggakan orang tuanya? Jika pernah, satu yang harus kita ingat adalah anak merupakan cermin pribadi dari orang tua. Sehingga apabila kita tidak sebaik dan sehebat nak orang lain bukankah kita juga menganggap kita tidak sebaik dan sehebat orang tua yang lain?
          Kita juga sebaiknya menyadari banyak faktor yang mempengaruhi sifat dan karakter seorang anak mulai dari lingkungan pergaulan di sekolah dan masyarakat, didikan kita sebagai orang tua, dan lain-lain. Sehingga tidak mungkin kita mengharapkan anak kita sama dengan anak orang lain.
          Memang bukan hal yang salah mencontoh sikap baik orang lain. Bukan pula hal yang salah membandingkan teman, anak atau bahkan diri kita dengan orang lain agar teman, anak dan diri kita menjadi lebih baik lagi. Tapi mungkinkah kita menjadi sama dengan orang lain?
          Dengan demikian kita harus menyadari bahwa kita tidak mungkin akan dapat meminta siapa pun untuk menjadi seperti orang lain. Bahkan diri kita pun juga tidak bisa berusaha mencontoh sikap baik orang lain, tapi hal itu bukan berarti kita pasti bisa menjadi sama seperti orang lain tersebut. Kita pasti memiliki perbedaan dibandingkan dengan orang lain, dan untuk itu kita juga harus menghargai orang lain yang tentu tidak mungkin akan dapat menjadi seperti orang lain yang kita harapkan.
          Hargailah perbadaan itu sebagai suatu keunikan, karena kita bukanlah orang lain. Jika kita melihat orang-orang di sekitar kita banyak yang tidak berhasil dalam melakukan suatu hal, bukan berarti kita juga akan mengalami hal yang sama jika kita mau mencobanya. Demikian pula jika orang lain pada umumnya dalam mengerjakan sesuatu hal membutuhkan waktu yang cukup lama, apabila kita kerjakan belum tentu berlaku hal yang sama. Sehingga kita tidak perlu takut mencoba suatu hal  baik itu pekerjaan atau usaha di mana banyak orang mengalami ketidakberhasilan. Kita hany perlu menyiapkan strategi yang berbeda dengan orang lain pada umumnya dan memiliki keberanian untuk mencoba. Kita harus yakin bahwa sekalipun kita berada di tengah-tengah krisis kita masih bisa menemukan peluang untuk sukses. Ibaratnya sekalipun kita di tengah-tengah gurun pasir kita tetap menemukan oasis.
          Kita harus percaya dan yakin bahwa diri kita tidak sama dan bukan orang lain sehingga ketidakberhasilan orang lain belum tentu akan menjadi ketidak berhasilan kita. Beranikah kita mencoba mencari oasis di tengah